Stress adalah bagian yang normal dari hidup karena adanya tekanan dan tanggung jawab. Setiap orang pasti pernah mengalami stress hanya saja dengan level yang berbeda-beda. Meskipun stress itu normal namun akan menjadi sumber masalah baru bila bertumpuk dan tidak dikendalikan. Keadaan yang seperti ini dikenal dengan istilah burnout dan bisa terjadi dimana saja. Burnout kegiatan, kuliah, kerja menjadi jenis burnout yang paling umum terjadi. Lalu, apa sebenarnya burnout dan bagaimana cara mengatasinya?
Burnout adalah keadaan dimana seseorang lelah dengan kegiatan yang dijalani, baik itu kuliah atau kerja. Kondisi ini biasanya ditandai dengan kelelahan secara emosional dan fisik serta kehilangan motivasi dengan kegiatan tersebut. Sindrom burnout ini biasanya disebabkan oleh tuntutan atau tekanan secara terus menerus di kampus atau tempat kerja. Misalnya tugas yang seperti tidak ada habisnya atau perintah atasan yang diberikan secara terus menerus. Dengan tekanan yang begitu besar, kondisi fisik dan emosional tidak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu dan menyebabkan burnout.
Sindrom burnout ini bukan suatu hal yang bisa dianggap sepele. Tidak seperti stress, burnout akan menyebabkan seseorang hilang motivasi dan kepercayaan diri. Pada beberapa kasus burnout juga bisa membuat seseorang mengisolasi diri hingga memicu bunuh diri. Yang lebih membahayakan dari sindrom ini adalah seseorang bisa saja mengalami burnout bisa saja tidak nampak dari luar. Tidak heran bila masalah psikologis ini kerap dianalogikan sebagai sebuah gedung yang tampak baik-baik saja dari luar namun kosong di dalamnya. Sama halnya dengan sindrom burnout, bisa saja seseorang terlihat baik diluar namun kondisi mentalnya stress berat.
Banyak orang yang menyangka bila stress, depresi, dan burnout adalah kondisi mental yang sama. Padahal tiga kondisi tersebut sangatlah berbeda. Stress adalah tekanan dari luar yang menuntut anda secara fisik dan psikis. Seseorang yang mengalami stress masih bisa berpikir kalau mereka bisa mengatasi masalah tersebut. Namun pada kasus burnout syndrome, orang akan berpikir bahwa apa yang mereka lakukan tidak cukup atau tidak berarti. Selain itu ada perasaan hampa dan hilang motivasi sebagai akibat tekanan yang berkepanjangan tersebut. Sedangkan depresi adalah tekanan yang terlalu banyak yang menyebabkan seseorang menjadi down.
Meskipun sama-sama tekanan pada mental, depresi dan burnout mempunyai sebab yang berbeda. Burnout biasanya disebabkan oleh pekerjaan atau sekolah. Sedangkan depresi bisa datang darimana saja termasuk oleh keluarga, pasangan, teman, dan lainnya.
Burnout di kalangan mahasiswa lebih dikenal sebagai academic burnout. Yaitu suatu kondisi dimana seseorang mengalami kelelahan dan hilang motivasi karena studi berkepanjangan. Academic burnout ini tidak disebabkan karena belajar semalaman namun tekanan yang sudah menumpuk sepanjang masa studi. Beberapa penyebab academic burnout biasanya adalah persaingan yang ketat dan rendahnya rasa percaya diri. Aktivitas dan tugas yang terlalu padat juga bisa menjadi penyebab burnout. Pada saat tertentu, misalnya ketika skripsi, susahnya mendapatkan hasil yang bagus dan kesalahan yang selalu berulang juga bisa menyebabkan kelelahan akut.
Gejala burnout karena pekerjaan secara umum adalah hasil penumpukan dari stress yang berkepanjangan. Biasanya penyebab stress di tempat kerja adalah tuntutan pekerjaan yang terus menerus, rasa kurang dihargai, hingga bullying yang mungkin terjadi di tempat kerja. Ada banyak hal yang menyebabkan burnout di tempat kerja dan membuat seseorang hilang motivasi untuk bekerja. Tanda burnout ini tidak muncul dalam semalam namun dalam jangka waktu yang lama.
Strategi mengatasi burnout memang paling mudah dengan berhenti kerja atau kuliah. Namun tentu saja hal ini tidak semudah teori karena mendapatkan pekerjaan atau kuliah impian juga penuh pekerjaan. Yang bisa dilakukan untuk mengatasi burnout adalah dengan mengenali dan memperbaiki penyebabnya.
Burnout bisa dirasakan oleh siapa saja baik pekerja maupun mahasiswa. Kondisi Burnout kegiatan, kuliah, kerja ini sebagian besar disebabkan karena stress yang sudah menumpuk dalam waktu yang lama. Sindrom burnout atau kelelahan akut ini tidak hanya masalah fisik namun juga mental yang bisa membuat seseorang down dan bahkan hilang motivasi untuk beraktivitas. Cara yang paling tepat mencegah burnout adalah dengan membuat manajemen prioritas yang baik. Anda harus tahu mana yang harus didahulukan dan mana yang harus ditolak. Tidak semua pekerjaan harus anda terima terutama yang diluar tanggung jawab anda. Seimbangkan waktu antara bekerja atau kuliah dengan kehidupan pribadi agar anda juga punya waktu untuk mencintai diri sendiri dan keluarga.