Moselo
Moselo Journal

Mengenal Lebih Dekat Fenomena Plagiat di Komunitas Kreatif

Posted on 11 Nov 2021
Share this post: 

Fenomena plagiat bukanlah suatu hal yang baru. Konsep plagiasi ini sudah ada sejak lama namun lebih dikenal sebagai pembajakan. Padahal dua hal tersebut sebenarnya berbeda meski perbedaanya tipis. Plagiasi ini biasanya terjadi di ranah akademik dan juga industri kreatif. Bahkan fenomena plagiat di komunitas kreatif ini sering terjadi meski tidak disadari. Misalnya beberapa waktu yang lalu ada taman bermain di Indonesia yang menjadi viral karena dianggap plagiat salah satu landmark terkenal di Amerika. 

Plagiarisme adalah kejahatan berat karena merupakan pencurian ide-ide kreatif. Sekecil apapun bentuk plagiarisme, tetap saja hal tersebut merupakan pencurian dari ide seseorang dan harus dihindari. Untuk memahami tentang mengapa plagiarisme dilarang, berikut ini beberapa penjelasannya. 

Apa Itu Plagiat? Mengapa Fenomena Plagiat di Komunitas Kreatif Sangatlah Marak?

Ada banyak pengertian plagiat dari berbagai ahli, namun secara umum plagiasi adalah upaya yang dilakukan secara sengaja maupun tidak untuk mendapatkan kredit atau nilai dari suatu karya denga menggunakan karya orang lain yang diakui sebagai karya sendiri. Plagiasi ini tidak mencantumkan kredit kepada pencipta aslinya secara selayaknya dan malah mengakuinya sebagai karya sendiri.

Dari definisi diatas bisa disimpulkan bila plagiasi ini merupakan penjiplakan atau suatu karya apapun baik tulisan, musik, lukisan, dan ide kreatif secara umum. Plagiasi ini tidak dibenarkan dari sudut manapun karena sudah jelas merupakan bentuk pencurian yang merugikan orang lain. Mengakui karya orang lain sebagai karya pribadi merupakan jalan pintas untuk menghasilkan suatu karya. Namun bagaimanapun juga tidak ada sisi positif dari plagiarisme.

Jenis-Jenis Plagiat 

Plagiarisme tidak hanya terjadi pada orang dengan karya terkenal saja namun juga dalam lingkup yang kecil misalnya sekolah. Banyak pelajar dan mahasiswa yang melakukan plagiarisme untuk menyusun tugas atau skripsi. Hal ini jelas tidak dibenarkan dan akan menyebabkan masalah saja. Plagiarisme ini mempunyai beberapa jenis, yaitu:

  • Plagiarisme total dimana penjiplakan seratus persen terjadi dimana seseorang terang-teragan meniru atau menjiplak keseluruhan karya dan mengakuinya sebagai hasil karya sendiri. 
  • Plagiarisme parsial yaitu plagiarisme yang dilakukan tidak sepenuhnya. Biasanya plagiarisme ini terjadi dimana seseorang menjiplak sebagian dari karya seseorang misalnya dengan mengambil sebagian pernyataan atau ide kreatif dari karya seseorang. 
  • Auto-plagiasi yaitu plagiasi yang dilakukan seseorang dengan membuat ulang karyanya sendiri baik sebagian atau keseluruhan dan tanpa menyertakan sumber yang aslli. 
  • Plagiarisme antar bahas merupakan plagiasi yang dilakukan seseorang dengan cara menerjemahkan suatu karya, biasanya berupa tulisan atau buku, dari bahas lain ke bahasa Indonesia tanpa menyertakan sumbernya atau mencantumkan karya tersebut sebagai terjemahan. 

Dampak Buruk Plagiasi

Apapun bentuk plagiasi, baik plagiat ide, sumber, ataupun kepengarangan, plagiarisme adalah pencurian. Bahkan ketika plagiasi ini tidak sengaja dibuat, tetap tidak membenarkan pengakuan hak milik ide oleh orang laing. Berikut ini beberapa dampak buruk plagirisme yang wajib diwaspadai. 

  • Mempengaruhi reputasi – plagiarisme akan mempengaruhi reputasi seseorang. Kredibilitas sebagai seorang pencipta akan dipertanyakan ketika Anda ketahuan menjiplak karya orang lain maupun karya sendiri. Publik tidak akan lagi mengakui karya Anda bahkan hingga tahun-tahun kedepan. Meskipun Anda menciptakan karya lain yang orisinal, publik akan tetap mempertanyakan keasliannya bahkan lebih buruknya karya Anda akan selalu dicap sebagai karya jiplakan. Hal ini akan menghancurkan karir, profesi, dan juga reputasi yang sudah dibangun dengan susah payah. Mendapat label seorang plagiat akan membuat perjalanan karir menjadi sulit karena sudah kehilangan kepercayaan publik. 
  • Menyebabkan sifat malas – seseorang yang pernah melakukan plagiarisme dan tidak ketahuan akan cenderung melakukan hal yang sama dimasa depan. Hal ini karena mereka sudah terlanjur malas untuk menghasilkan karya sendiri dan merasa lebih enak menjiplak. Menjiplak karya orang lain memang mudah, ekonomis, dan juga praktis namun bila sudah terbiasa akan membuat Anda tidak sanggup untuk berpikir kreatif sendiri. Anda akan lebih menyukai jalan pintas yang instan. Padahal rasa malas ini akan menutup jalan sukses di masa depan. 
  • Menurunkan rasa percaya diri – biasanya orang yang melakukan plagiarisme mempunyai rasa percaya diri yang rendah. Mereka tidak percaya dengan kemampuan sendiri dan lebih memilih meniru kay orang lain. Meski sekali dua kali plagarisme tidak diketahui, namun sekalinya diketahui akan merusak reputasi Anda. Kemampuan kreatif bukan sesuatu yang bisa dikembangkan dalam waktu semalam. Anda harus selalu berlatih mengasah keterampilan agar terbiasa menjadi kreatif. Usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan membuat Anda lebih percaya diri dan menghindari plagiasi. 
  • Membunuh kreativitas – mengasah kreativitas tidaklah mudah, sehingga segala bentuk pencurian terhadap ide kreatif dan hasilnya merupakan suatu kejahatan. Orang yang terbiasa melakukan plagiarisme tidak akan terlatih untuk berpikir kreatif sehingga akan terus melakukan hal buruk secara berulang. Hal ini karena kreativitas sudah tumpul sehingga tidak ada ide baru yang dihasilkan. 
  • Menyebabkan kasus hukum – dampak buruk yang paling besar dari plagiarisme adalah menyebabkan kasus hukum. Tidak sedikit  orang yang mendaftarkan karya mereka untuk mendapatkan hak cipta. Dengan adanya hak cipta, mereka bisa menuntut siapa saja yang melakukan plagiarisme terhadap karya yang dihasilkan. Bahkan di Indonesia sendiri sudah ada undang-undang yang mengatur tentang hak cipta dan plagiarisme sehingga plagiat bisa dijerat dengan pasal hukum. 

Bagaimana Mencegah Plagiasi

Kasus plagiat di Indonesia sendiri sudah banyak dan tidak terbatas pada pelajar atau mahasiswa saja. Memang suatu hal yang miris dengan banyaknya kasus plagiarisme terbaru. Oleh karena itu sebaiknya kita semua tahu cara mencegah plagiarisme. Mencegah plagiasi bisa dimulai dengan selalu mencantumkan sumber ketika mengambil sebagian atau seluruh karya dari orang lain. Apapun bentuk karya atau ide yang diambil, selalu sertakan sumber atau sitasi yang menyatakan bila karya tersebut digunakan sebagai referensi. 

Agar tidak lupa dengan sumber atau pencipta, Anda bisa mencatat nama, jenis dan judul karya hingga tahun pembuatan untuk disebutkan dalam karya Anda. Bila Anda terinspirasi dari suatu karya, Anda bisa mebuat interpretasi yang berbeda dan menjadikan karya tersebut sebagai referensi saja. Tetap buat karya baru yang berasal dari ide Anda sendiri dengan menyebutkan bila karya Anda terinspirasi dari karya tertentu.

Fenomena plagiat di komunitas kreatif memang semakin marak namun bukan berarti Anda harus menjadi salah satunya. Tetap percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki dan buat karya orisinal. Bahkan ketika Anda terinspirasi dari karya orang lain, tetap buat karya yang berbeda meski mengambil tema yang sama. Bila memang harus menggunakan karya orang lain, Anda bisa menyebutkan sumber, judul dan jenis karya. Tanpa menyertakan sumber dengan jelas akan membuat karya yang susah payang dibuat menjadi karya plagiat. 

Maraknya plagiat tentu membuat Anda khawatir jika membeli sebuah produk. Apakah banyak yang sama? Misal Anda membeli gaun untuk acara resepsi pernikahan, ternyata ada yang mengenakan gaun yang sama. Betapa malunya Anda. Jika ingin produk yang unik dan bebas dijual di pasaran, maka bisa cek Moselo.com.

Moselo blog
Shop for Crafts, Creative Goods, and Unique Experiences