Selama ini kita tahu bahwa plastik adalah sumber pencemaran yang besar. Namun selain plastik, ternyata pakaian juga menyumbang polusi yang tidak kalah besar. Bahkan limbah pakaian diperkirakan akan meningkat menjadi 148 ton pada tahun 2030 nanti. Selain itu, industri fashion juga menjadi industri dengan tingkat polusi yang tertinggi ketiga dengan menyumbang 8% emisi gas rumah kaca. Dengan fakta ini, muncul tren baru yaitu sustainable fashion yang diharapkan bisa mengurangi polusi dari limbah industri fashion.
Dengan populasi yang semakin meningkat, tentu kebutuhan pakaian juga semakin naik. Oleh karena itu, banyak orang menjadi lebih peduli dengan cara berpakaian yang ramah lingkungan.
Sustainable fashion adalah sebuah gerakan yang mendorong perubahan pada industri dan produk pakaian yang mengacu pada keramahan lingkungan. Tidak sekedar produksi saja, gerakan ini juga mengubah segala hal tentang pakaian mulai dari rancangan, produksi, distribusi, hingga digunakan dengan etika yang ramah lingkungan. Fokus utama dari gerakan ini adalah mengurangi limbah pakaian yang menjadi salah satu pwnyumbang sampah terbanyak setelah plastik.
Tujuan utama gerakan fesyen berkelanjutan ini adalah untuk mengubah gaya hidup hingga sistem bisnis pakaian yang tetap memakmurkan namun meninggalkan kerugian yang minim terutama untuk lingkungan. Lalu, bagaimana cara memulai sustainable fashion?
Memulai sustainable fashion memang sebaiknya dimulai dari diri sendiri. Bagaimanapun juga mengubah sebuah kebiasaan menjadi tantangan baru termasuk mengubah cara pandang kita terhadap fashion. Berikut ini beberapa cara untuk memulai fashion yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Baju yang sedang tren dan harga yang murah seringkali membuat Anda lupa daratan dan membeli beberapa helai pakaian. Padahal kualitas pakaian tersebut belum tentu bagus dan bisa saja baju hanya bertahan selama beberapa kali pemakaian saja. Akhirnya baju yang dibeli hanya dipakai beberapa kali atau bahkan tidak dipakai sama sekali dan berakhir di tong sampah.
Untuk menghindari hal yang seperti ini alangkah baiknya bila Anda membeli lebih sedikit baju namun dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga baju bisa lebih lama digunakan dan tidak perlu terlalu sering belanja yang baru. Anggap saja membeli baju berkualitas sebagai investasi untuk jangka panjang.
Kalau Anda sudah tidak tahan ingin membeli baju yang baru, coba terapkan aturan 30 kali penggunaan. Aturan ini membatasi Anda untuk tidak membeli pakaian yang baru sebelum pakaian yang lama digunakan sebanyak 30 kali. Dengan menerapkan aturan ini, Anda akan sadar bila ternyata ada banyak baju di lemari yang hanya dipakai beberapa kali saja.
Tren membeli baju secondhand atau thrifting menjadi populer beberapa tahun belakangan ini. Membeli baju bekas ini juga membantu menekan angka limbah pakaian. Selain itu, harga baju second juga lebih murah dari yang baru. Beberapa orang bahkan mengklaim bila mereka menemukan pakaian bermerk yang asli dari toko baju bekas dengan harga yang murah. Meskipun harga pakaian second murah, namun pastikan Anda membeli baju yang kondisinya masih bagus atau layak pakai. Kemudian cuci terlebih dahulu hingga bersih sebelum digunakan.
Untuk acara tertentu biasanya menerapkan dresscode atau Anda sekedar ingin tampil lebih baik. Daripada membeli pakaian yang hanya akan dikenakan saat itu saja, menyewa pakaian bisa menjadi solusi yang ramah lingkungan. Menyewa baju akan menghemat pengeluaran Anda dan juga mengurangi potensi limbah pakaian.
Agar pakaian bisa digunakan untuk jangka waktu yang lama, Anda perlu merawat pakaian dengan baik. Sehingga pakaian bisa lebih awet dan mengurangi rencana belanja pakaian baru. Cara merawat pakaian berbeda-beda tergantung dengan jenis kainnya. Anda bisa memperhatikan cara perawatan pakaian dan gunakan pembersih yang juga ramah lingkungan agar tidak menciptakan limbah yang baru. Selain itu, pastikan untuk menjemur pakaian dengan tepat agar warnanya tidak cepat pudar. Kemudian setrika baju sesuai dengan petunjuk perawatan dan simpan baju dengan baik agar tetap awet.
Tidak hanya makanan saja yang organik, kain juga ada yang dibuat dari serat organik dan juga vegan. Pakaian dengan jenis kain ini diklaim lebih ramah lingkungan karena diproduksi dengan cara yang beretika ramah lingkungan. Hindari memilih baju yang dibuat dari produk dari hewan karena mengancam kelangsungan hidup satwa. Selain itu, produk pakaian yang berasal dari hewan juga biasanya menggunakan bahan kimia berbahaya pada proses produksinya yang tentu saja tidak ramah lingkungan. Bila tidak memungkinkan untuk mencari baju dengan bahan kain organik, Anda bisa memilih pakaian dari sustainable fashion brand yang juga mendukung gerakan ini melalui Mosello. Salah satu produknya adalah Sustainable Fashion Accecories Yang Pendant
Banyak orang berdalih membeli baju yang baru karena mengikuti fashion. Padahal tren baju selalu berubah dan membuat orang membeli semakin banyak baju yang nantinya hanya akan digunakan satu atau dua kali saja. Untuk menghindari hal yang demikian, Anda bisa memilih baju yang timeless atau bisa digunakan pada tren fashion apa saja. Baju dengan model timeless akan tetap bagus digunakan pada tren fashion apa saja tanpa membuat Anda terlihat kuno.
Berbelanja online memang mudah karena barang akan dikirim langsung ke rumah Anda. Namun dibalik kemudahan tersebut, belanja online memunculkan masalah baru yaitu jejak karbon dan distribusinya membutuhkan banyak energi apalagi bila dikirim dari luar negeri. Hal ini tentu memunculkan masalah baru pada polusi lingkungan yang juga harus dicermati. Anda harus bijak memilih metode belanja agar gerakan sustainable fashion tetap bisa berjalan dengan baik.
Bila ada pakaian yang sudah lama dan tidak dipakai lagi, Anda bisa mendaur ulang pakaian tersebut. Anda bisa mengubahnya menjadi baju dengan model yang lain ataupun menjadikannya barang lain. Misalnya celana jeans yang sudah tidak dipakai didaur ulang menjadi tote bag atau tas belanja. Anda bisa mengurangi limbah pakaian dan tas dari celana tersebut bisa digunakan untuk berbelanja dan mengurangi kantong plastik.
Bila ada baju yang robek sedikit, kancing lepas, dan kerusakan kecil lainnya, cobalah untuk memperbaikinya sendiri. Daripada langsung membuangnya, memperbaiki kerusakan kecil bisa membuat baju tersebut layak pakai lagi. Anda bisa melihat tutorial untuk memperbaiki baju dan mempraktekannya sendiri.
Memulai sustainable fashion memang tidak mudah apalagi menahan diri untuk tidak berbelanja baju. Namun demi kebaikan lingkungan, Anda harus mulai bertanya pada diri sendiri apakah benar-benar butuh pakaian baru atau sekedar tergiur dengan harga murah saja. Cobalah untuk memadukan pakaian yang ada di rumah agar tidak selalu dituntut membeli baju yang sesuai dengan tren fashion. Bila ada baju yang sudah tidak terpakai, Anda bisa mendaur ulang atau menyumbangkan baju pada yang membutuhkan.